Rabu, 28 November 2012

Ken Kutaragi, "Si Bapak" PlayStation Dunia

AMA Ken Kutaragi mendadak bersinar setelah sukses meluncurkan PlayStation di seluruh dunia. Di saat yang berbarengan, video game dari Sony Corporate mengalami kemerosotan dalam profit perusahaannya.

Sehingga bisa dikatakan momen kelahiran PlayStation itu, menjadi angin segar disaat perusahaan game terbesar seperti Sony itu mengalami keterpurukan. Nah, sukses PlayStation yang menguasai pasar dunia itulah yang membawa Ken Kutaragi kerap dijuluki “Si Bapak PlayStation”.

Terlebih setelah sukses itu, tidak berselang lama, Ken melahirkan PlayStation generasi berikutnya. Ada PlayStation 2, dan PlayStation 3, yang hingga kini masih digandrungi para gamers seluruh dunia.

Selain di Sony, Ken yang kelahiran 8 Agustus 1950 itu, juga pernah merancang prosesor suara untuk Super Nintendo. Namun, dengan debutnya di Sony, dia berhasil mendesain chip Very-large-scale integration (VLSI) yang bekerja dengan CPU PS1 untuk menangai proses rendering 3D.

Kini, dia menjadi sosok yang diperhatikan oleh para analis finansial, lantaran kepiawaiannya, dalam menciptakan produk game teranyar, PlayStation. Terlebih game besutannya itu berhasil mendongkrak keuangan perusahaan (untung besar) yang berkantor pusat di Jepang tersebut.

"Bapak PlayStation" ini juga pernah menjabat sebagai President dan CEO Cyber AI Entertainment Inc, serta pernah memimpin perusahaan seperti Kadokawa Group Holdings Inc, Nokima Corporation serta Rakuten Inc.

Dijuluki "A++ Sejati"
Seperti diketahui, Ken kecil adalah anak dari keluarga yang sederhana. Sejak masih kanak-kanak, kedua orangtuanya sudah menempa Ken agar bisa mengembangkan sesuatu yang bernilai kreativitas dalam bentuk apapun, termasuk berbisnis.

Hal itulah yang ditunjukkan Ken, saat keluarganya memiliki pabrik percetakan  kecil di kota tempat dia dibesarkan. Kutaragi yang masih berusia muda, waktu itu didorong kedua orangtuanya untuk mengeksplorasi kemampuan mekanis di pabrik dan sepulangnya dari sekolah, ia pun bekerja di pabrik tersebut.

Selain tugasnya di pabrik milik orangtuanya, Kutaragi pun menjadi juara di kelasnya. Ia dikenal teman-teman dan gurunya sebagai siswa yang rajin. Bahkan, Kutaragi digambarkan sebagai seorang anak yang pintar, dengan julukan "A++ sejati".

Motivasi tinggi menyertai Ken Kutaragi, dia memiliki keinginan kuat untuk mengetahui seluk-beluk mesin. Ketika ia berusia muda, dia juga sering membongkar mainan, hanya untuk memuaskan dahaga rasa keingintahuannya dengan mengamati bagaimana mekanismenya, sehingga mainan itu dapat bekerja.

Rasa keingintahuan Kutaragi terhadap mesin maupun mainan sudah terlihat sejak kecil. Ia pun senang bergelut dan mempelajari seluk-beluk elektronik. Kecintaannya terhadap bidang elektronik, membuatnya terus mengembangkan diri dengan menuntut ilmu di Denki Tsushin University dan ia pun memperoleh gelar Electronics.

Tak berselang lama setelah kelulusannya, Kutaragi mulai bekerja untuk Sony di laboratorium penelitian digital. Kutaragi merasa bekerja di laboratorium tersebut adalah sebuah keputusan yang tepat, ia pun berpikir bahwa bekerja di Sony merupakan sesuatu yang sebutnya sebagai "Jalur Cepat". Kutaragi pun segera mendapatkan reputasi sebagai problem solver (pemecah masalah) di tempat kerjanya.

Kutaragi merupakan insinyur yang terus berpikir ke depan. Ia juga sukses menelurkan berbagai karya atau projeknya, seperti mengembangkan teknologi liquid crystal displays (LCD) dan kamera digital.

Peran Ken di Industri GameAkhir tahun 1980-an, Ken Kutaragi menyaksikan saudara perempuannya memainkan Famicom, yakni konsol game "jadul" keluaran Nintendo. Sejak saat itu, Kutaragi kepincut untuk bisa merealisasikan bahwa suatu hari ia pun dapat mengembangkan konsol game buatannya.

Pada suatu waktu, Eksekutif Sony memiliki ketertarikan dalam video game. Di sisi lain, ketika Nintendo menyatakan perlunya chip suara wave-table untuk sistem 16-bit miliknya, Kutaragi diminta langsung untuk menangani projek tersebut.

Bekerja secara rahasia, Kutaragi mendesain dan membangun chip, SPC700. Ketika mengetahui apa yang dikerjakan Ken Kutaragi, Direksi Eksekutif Sony ketika itu sangat marah. Hanya Norio Ohga, yang menjabat sebagai CEO Sony pada kala itu, yang membantu Ken Kutaragi mendorong projek tersebut dan terus mempertahankan pekerjaannya.

Saat Ken Kutaragi bekerja dengan Nintendo, di pihak Sony, game masih dianggap sebagai tren dan sesuatu yang dipandang rendah. Meskipun ketika itu, Sony tampak memusuhi video game, namun Kutaragi berhasil membujuk Sony untuk mendanai penelitian tentang Super Famicom CD. Upaya ini pada akhirnya menjadi cikal-bakal dan kemudian menghasilkan sebuah perangkat yang disebut "PlayStation".

Konsol game tersebut, kompatibel dengan game Super Famicom dan software yang dirilis dalam format baru, bernama Super CD. Akan tetapi, kemitraan antara Sony dan Nintendo mengalami gangguan, lantaran perbedaan pendapat perizinan. Meskipun demikian, Kutaragi dan Sony terus mengembangkan konsol mereka sendiri.

Walaupun dianggap sebagai pertaruhan berisiko oleh eksekutif Sony lainnya, Ken Kutaragi sekali lagi mendapat dukungan penuh dari Sony CEO Norio Ohga. Beberapa tahun kemudian, perusahaan telah meluncurkan original PlayStation.

Acer Serius Kembangkan Smartphone

VIVAnews - Acer mengeluarkan rangkaian smartphone untuk pasar Indonesia mengiringi akhir tahun 2012. Produsen perangkat asal Taiwan yang populer sebagai produsen PC ini tercatat bukan kali ini pertama mengeluarkan smartphone, pada 2011 lalu, Acer sudah mengeluarkan beberapa varian smartphone.

Acer juga tidak mengkhawatirkan terjadi kanibalisasi antar produk yang dikeluarkannya. Pasalnya semua jenis perangkat memiliki karakteristik khusus.

"Fenomena orang memiliki beberapa perangkat kan sudah ada, mereka cenderung gunakan masing-masingproduk untuk fungsi yang berbeda," ujar Daniel Rustandi, Director Marketing Division PT. Acer Indonesia usai peluncuran produk di Plaza Senayan, Jakarta, Kamis 22 November 2012. Untuk itu, kata Daniel, Acer akan mengkampanyekan kepada pelanggan dengan serius.

Ia menambahkan bahwa smartphone dan PC berbeda, dan produk PC yang dikeluarkan Acer sudah memperkenalkan teknologi yang kemudian diadopsi di smartphone. "Sepanjang 2012, kita kan kenalkan PC dengan fitur touch (sentuhan), Instan On (cepat hidup), PC kita ada teknologi ini, dari situ bertemu satu titik, ada  PC, smartphone dan tablet," ujarnya.

Selain itu, Acer sebelumnya sudah melakukan riset di negara Asia termasuk Indonesia. Riset tersebut menghasilkan bahwa pengguna smartphone di Indonesia menginginkan perangkat dengan harga terjangkau, daya tahan baterai yang bagus, layar lebih lebar. Untuk itu ia yakin smartphone yang baru diluncurkan akan diterima pasar.

Ia menambahkan meski produk smartphone yang dikeluarkan sebelumnya belum memberikan kontribusi signifikan, Acer tetap mengeluarkan smartphone untuk menyongsong kemungkinan perubahan tren pasar perangkat dalam beberapa tahun ke depan. Perubahan tersebut, katanya, yaitu kecenderungan tren pertumbuhan PC kemungkinan akan kalah dibandingkan pertumbuhan smartphone dan tablet.

"PC pertumbuhannya  satu digit saja, smartphone dan tablet pertumbuhannya mulai signifikan. Kalau trennya benar, tablet dan smartphone bisa meningkat." ujarnya.
Perangkat Pelengkap
Lebih lanjut ia merinci bahwa kontribusi smartphone Android Acer yang diluncurkan 2011 lalu kecil, di bawah 5 persen. Namun Acer berharap kontribusi rangkaian smartphone kali ini meningkat. "Kontribusinya kita harapkan 5-10 persen sampai akhir kuartal I 2013," ucapnya.

Sebagai gambaran, total kontribusi produk Acer masih didominasi produk PC dengan 70 persen. "Sisanya perangkat periperal, tablet dan yang lainnya," tuturnya.

Untuk tahun depan, Acer akan terus mengembangkan produk smartphone, termasuk smartphone berbasis Windows Phone 8. Untuk tahap awal, Acer menyasar kota besar pertama.

Inilah Rekam Jejak CEO Intel


 

O Intel Paul Otellini (Foto: Reuters)
CALIFORNIA - Kabar mengejutkan datang dari Chief Executive Officer (CEO) Intel Paul Otellini, yang akan mengundurkan diri setelah pertemuan pemegang saham tahunan Intel pada Mei 2013. Pria berusia 62 tahun ini bisa dibilang telah menghabiskan seluruh masa karirnya di raksasa semikonduktor tersebut.

Bekerja hampir 40 tahun, tentunya kinerja Ottelini tidak bisa diremehkan. Ottelini bergabung dengan Intel pada 1974 setelah menyandang gelar MBA dari University of California, Berkeley.

Dilansir dari Mashable, Selasa (20/11/2012), sebelum menjadi CEO, Otellini menjabat sebagai Chief Operating Officer setelah menduduki berbagai posisi eksekutif di divisi utama microprosessor Intel. Otellini juga memimpin pengenalan prosesor Pentium pada awal 90-an.

Sebagai pucuk pimpinan, Onttellini memperkuat hubungan perusahaan itu dengan Apple, yang mengumumkan transisi desktop dan laptop yang diperkuat Intel pada 2005. Intel juga bekerjasama dengan Apple untuk mengembangkan teknologi pemrosesan khusus untuk kebutuhan daya rendah MacBook Air.

Pengembangan tersebut akhirnya berujung kehadiran Ultrabook, merek dagang Intel untuk kelas baru laptop tipis yang didukung prosesor Intel Core. Otellini juga berhasil menangkis meluasnya jangkauan perusahaan chip saingan, Advanced Micro Devices (AMD).

Sayangnya, di bawah kepemimpinan Otellini, Intel belum mampu membuat banyak kemajuan dalam pasar mobile. Meski Intel membuat prosesor dengan merek Atom, tapi produk tersebut hanya ada dalam beberapa ponsel. Dalam biografi Steve Jobs yang ditulis Walter Isaacson, pendiri Apple itu mengatakan pihaknya telah mempelajari kemungkinan menggunakan chip Intel untuk iPad pertama, tapi sayangnya membutuhkan daya yang terlalu besar.

Sejauh ini, kinerja Ottelini tentu tidak bisa dipandang sebelah mata. Ottelini akan pensiun sebagai pejabat resmi perusahaan dan Direktur. Menyusul keputusan pensiun Ottelini, Intel mengatakan mempertimbangkan kandidat pengganti dari pihak internal dan eksternal dalam masa transisi yang diperkirakan akan berlangsung selama enam bulan.

Google Kembangkan Chromebook dengan Layar Sentuh

 

VIVAnews - Google dilaporkan berkomitmen untuk terus mendorong laptop besutannya, Chromebook. Raksasa teknologi dunia tersebut berniat meluncurkan netbook dengan sistem operasi Chrome tersebut, yang dilengkapi dengan layar sentuh.

Sebuah laporan di China Times menyebut, Compal, sebuah perusahaan pembuat perangkat (original design manufacturer) yang berbasis di Taiwan, mengatakan sedang menjalankan proses pembuatan perangkat Google itu.

Dalam laporan tersebut, Google menempatkan pemesanan perangkat tersebut secara mandiri. Kali ini Google tak lagi mengandalkan pihak ketiga seperti Asus, Acer atau Samsung, sebagaimana dilakukan dalam produk tablet Nexus dan Chromebook sebelumnya,

Laporan menyebutkan komponen internal baru akan mulai dikirimkan ke Compal bulan ini. Berarti, produk khusus tersebut belum dikapalkan hingga akhir 2012.

Jika benar, sangat logis jika Google ingin mengurangi ketergantungan terhadap mitra hardware-nya. Sebab, Google saat ini sedang menyiapkan diri untuk bersaing melawan Apple, juga Microsoft di bidang hardware.

Di masa lalu Google mengandalkan mitra untuk membuat hardware dengan maksud mendorong perangkat lunak ke tangan pengguna. Tapi tampaknya kini Google mulai peduli dengan potensi keuntungan dalam pembuatan perangkat keras.

Sistem operasi andalannya, Android merupakan platform mobile yang mendominasi di pasar dunia. Sementara tablet Nexus 7 merupakan tablet murah terbaik yang ada saat ini.

Chromebook yang dirilis secara mandiri oleh Google diprediksi akan mengubah permainan di pasar hardware. Microsoft saat ini sedang mempromosikan hardware mandiri, dengan tablet Surface yang jadi andalan. Sedangkan dominasi Apple dalam beberapa tahun pun diperkirakan terjadi karena sedikitnya perusahaan yang mampu memadukan software dengan hardware dalam produk inovatif. Dengan mempertimbangkan harga Windows 8 yang mahal dan sedikitnya perangkat murah, tentu Chromebook memiliki peluang besar untuk bersaing.

Chromebook telah muncul hampir dua tahun lalu. Versi original Cr-48 memulai debutnya pada bulan Desember 2010. Sejak itu, Google telah diam-diam meluncurkan model baru, sambil terus meningkatkan distribusi ke sejumlah ritel baru.

Model terbarunya, yaitu Samsung Series 3 dan Acer C7, merupakan mesin yang mengesankan dan menawarkan pengalaman web fantastis. Apalagi harganya terbilang terjangkau, dengan banderol harga US$249 dan US$199.

Jika Chromebook Google hadir dengan layar sentuh, berarti ini akan meningkatkan banderol harga. Belum diketahui apakah Chromebook dengan harga mahal tetap diminati. Karena selama ini daya tarik terbesar Chromebook adalah harganya yang murah.

Sayangnya hingga saat ini belum diketahui spesifikasinya. Jika ditunjang dengan prosesor yang bagus, serta penyimpanan internal dan konektivitas seluler, tentu faktor harga mahal akan bisa dipertimbangkan.

Sebulan Rilis, Windows 8 Terjual 40 Juta


 Hanya sebulan setelah meluncurkan sistem operasi baru Windows 8, Microsoft mengklaim telah mencapai penjualan 40 juta lisensi. Pencapaian ini melampaui penjualan Windows 7 pada masa awal pasca peluncurannya.

"Ini baru awal perjalanan. Tapi saya senang mengumumkannya hari ini bahwa kami telah menjual 40 juta lisensi Windows 8 hingga hari ini," kata Tami Reller, Chief Marketing and Financial Officer untuk divisi Windows, di Konferensi Teknologi Tahunan Credit Suisse 2012, dilansir dari blog resmi Windows.

Di masa awal peluncuran Windows 8 pada Oktober lalu, Microsoft juga telah melakukan upgrade 4 juta lisensi Windows 8. Angka upgrade ini juga melampaui Windows 7 di masa-masa awalnya.

Laporan terbaru yang disampaikan di laman internal Microsoft menunjukkan bahwa penjualan PC Windows 8 "masih di bawah proyeksi internal Microsoft". Penyebabnya diduga akibat ketidakmampuan manufaktur untuk mengantarkan sistem operasi ini kepada pengguna.

Namun angka penjualan yang telah didapat Windows 8 terbilang baik. Promosi dan iklan Windows 8 tampaknya membantu penjualan di periode awal. Sebagai perbandingan, penjualan Windows 7 dalam jangka waktu sekitar dua bulan hanya berhasil menjual 60 juta lisensi.
Microsoft juga mengaku telah melakukan upaya maksimal untuk menarik pengguna Windows 7 agar upgrade ke Windows 8. Caranya dengan menyediakan bantuan upgrade yang memverifikasi hardware pengguna yang kompatibel dengan Windows 8.
Tidak itu saja, Microsoft juga memberikan tawaran harga yang menarik, untuk upgrade ke Windows 8 Pro. Pengguna cukup menyediakan biaya US$ 39,99 dan bisa menikmati sistem operasi Windows terbaru itu. (The Verge, Phone Arena

Senin, 01 Oktober 2012

Membuat Blog pada Google

1. Aktifkan Internet 
2. Ketik alamat 'blogger.com
3. Ketik e-mail dan password 
4. Klik tombol Sign In, jika belum mempunyai e-mail klik Sign Up
 5. Ketik Judul blog (misalnya: INOVASI TIK) dan alamat blog (djoko9335), serta pilih salah satu template. 
6. Klik "Buat Blog".